Wilayah Desa Krasakageng sekarang terdiri dari 6 dukuh yaitu Dukuh Krasak Pekijingan, Dukuh Krasak Wetan, Dukuh Krasak Lor, Dukuh Krasak Tengah, Dukuh Krasak Dukuh dan Dukuh Krasak Tempuran. Pada zaman dahulu masing - masing berdiri sendiri - sendiri dengan seorang pempinan yang pada zaman itu disebut Penatus.
Tempuran adalah wilayah desa terkecil dan pada mulanya terletk terpencil/terpisah dari sawah Blok Sogo. Mungkin karena letaknya yang terpencil itu, rakyat Tempuran merasa tidak aman karena sering kali didatengi oleh para perampok/kecu waktu itu. akibat itu rakyat Tempuran mencari tempat baru untuk mencari tempat baru mendekati Desa Krasak.
Menurut cerita para ketua, pada waktu itu rakyat Tempuran menempati tanah yang baru itu sering terjadi peprangan antara rakyat Tempuran dengan rakyat Kebadinan, hal ini dikarenakan letaknya yang berdekatan, jadi masing - masing pihak ingin mengekspansi wilayah masing - masing untuk dapat menguasinya. Namun hal tersebut bisa diselesaikan secara damai. karna adnaya mediasi ayng telah dilakukan dan kondisi yang semakin lama semakin membaik, akhirnya Tempuran menggabungkan diri dengan desa Krasak. dengan adanya penggabungan kedua desa tersebut maka desa yang semulanya dinakan desa Krasak akhirnya berubah menjadi Desa Krasakageng.
Adapun nama - nama nenek moyang yang pertama - tama babad/truka dalam
desa tersbut bernama:
Tempuran : Kyai Kasi dengan
Nyi Kasi
Krasak
: Kyai Siman dengan Nyi Siman
Krasak Lor : Kyai Sompet dengan Nyi
Sompet'
Krasak Wetan : Kyai ...... dengan Nyi ......
Pekijingan : Kyai ...... dengan Nyi ......
Selanjutnya sekitar tahun 1926 desa Krasak Lor, Desa Krasak Wetan, Desa
Pekijingan digabungkan menjadi satu Desa Krasakageng sampai sekarang ini. Orang
- orang yang menjabat/pernah manjabat sebagai pimpinan dari desa dari tahun
1860 sampai sekrang adalah
- Noyo
- Sarwan
- Sarpan
- Darjem